Kontemplasi sunyi

Memang sendiri itu perlu.
Bahkan riuh berisik pun terasa sendiri.
Diam dan berkontemplasi sedalam palung.
Ya, melelahkan! Karena terbiasa bersama belahan hati.

Memadu gejolak otak dan hati.
Sedikit mengikis kesehatan jasmani.
Lelah bersama lebih ringan terasa.
Lelah sendiri berkontemplasi seperti lelah tidak bertepi.

Ya, saya mulai sadar kebutuhan akan engkau zahraku.
Memang salahku tak menghiraukan kasihmu.
Ya, saya mencintaimu.
Kemarin, saat ini, esok, dan selamanya; hanya engkau zahraku.

Sam Djo

No comments:

Post a Comment