Kopi kalosi petang ini.
Berdamping buku berbobot isi.
Pena mulai meledakkan isi otak kiri.
Leretan kata meletub liar di kepala ini.
Konsep wangi kopi kalosi petang ini.
Ya, selayak kopi kalosi.
Berkarakter teguh tanpa basa-basi.
Lini dan kicauan pena lenggana menarik
diri.
Hingga petang larut dalam adukan kopi.
Hadapku wanita yang lenggana pergi dari
sanubari.
Oh, betapa indah atmosfir petang ini.
Kopi kalosi petang ini.
dan pena kini kembali terisi.
Kopi teguh
Sam Djo
About Me
Tulisan Populer
-
hei lihat ombak besar yang menghempaskan batu karang, aku tahu, ketika ku mengatakan rindu, engkau sebagai batu karang itu.
-
Biasanya ketika aku memunculkan gagasan baru aku ingin mendengar komentarmu, tapi kali ini aku tidak ingin mendengar komentarmu, karena aku ...
-
Memang sendiri itu perlu. Bahkan riuh berisik pun terasa sendiri. Diam dan berkontemplasi sedalam palung. Ya, melelahkan! Karena terbiasa...
-
Aku berharap hujan datang, agar bersih jejak abu-abu. Tapi aku tidak ingin menghilangkan apa yang ada, Biar saja air hujan menyegarkan, mu...
-
Yaa dan beberapa sisi lain baik terlewatkan. Beberapa sisi lain buruk selalu tertutup rapih. Terungkap setelah berlalu dan hampir tenggela...
-
Senja kini tak lagi istimewa kecuali bagiku untuk bunda, Dan kamu tau, senja adalah rasa rindu, Kini aku lebih suka dini hari dan pagi, ka...
-
Biarkan saja pelangi - pelangi itu, meraka sangat setia menunggu matahari, meskipun mereka sirna ketika matahari muncul sempurna. Atau tu...
-
Lama pena ini tak ditorehkan, Sejak masa transisi itu, Kini aku mulai menikmati dinamika ini, Dinamika kehidupan yang Tuhan berikan. San...
-
Aku hanya ingin bercerita tentang kehidupan berumah tanggaku, entah aku kurang beruntung atau aku memang kurang kaya, haha. Istriku menuntut...
-
Dalam bahasa Jawa, angka 11 tidak disebut sebagai 'sepuluh siji', 12 bukan 'sepuluh loro', 13 bukan 'sepuluh telu'...
No comments:
Post a Comment